Sebelum lebih jauh ke teknis penyusunan jadwal, tentu proses di luar itu dimulai dari pengumpulan / collect data jadwal dan akhirnya bisa direncanakan kegiatan belajar mengajarnya. Penyusun tidak bisa menyusun jadwal jika data-datanya tidak lengkap atau bahkan belum ada. Data jadwal meliputi; Pengajar / guru, rombel yang diajar, mata pelajaran dan pembagian kontrak mengajar. Data ini harus tercatat dengan rapi, mudah dibaca dan dipahami.
Biasanya di awal semester ada rapat kurikulum atau musyawarah pembagian jam belajar, dimana di dalamnya membahas pembagian beban mengajar masing-masing guru, mengajar mapel apa, di rombel apa dan berapa jam pembagian untuk masing-masing guru dan total akumulasi jam perminggu untuk masing-masing rombel / kelas.
Singkatnya hasil rapat kurikulum inilah yang dimuat dalam lampiran SK PBM. Kurang lebih datanya seperti Berikut; (mungkin formatnya berbeda untuk tiap sekolah)
Dengan diketahui akumulasi jumlah jam belajar masing-masing rombel/kelas, tentu penyusun sudah mendapatkan gambaran global perencanaan kegiatan belajar untuk masing-masing rombel/kelas dan masing-masing hari. Jika hari efektif 5 hari ada berapa jam perharinya dan jika 6 hari efektif berapa jam pelajaran perharinya. Seperti hari senin jam 1-10, selasa – kamis 1-12, Jum’at 1-6 dan lain sebagainya sesuai kegiatan belajar di masing-masing sekolah. Penulis sering menyebut waktu-waktu ini dengan istilah slot jadwal.
Dari data pembagian jam guru (kontrak) ini waka kurikulum akan membuat dan mengatur pelaksanaan pembelajaran atau yang sering kita sebut dengan menyusun jadwal pelajaran. Tahapan ini yang biasanya menguras tenaga dan pikiran karena penyusun harus konsentrasi penuh dan meluangkan waktu yang cukup. Jika mengandalkan keterampilan manual maka tidak jarang terjadi banyak kesalahan, bentrok, kekurangan atau kelebihan jam dan berbagai kesalahan lainnya.
Selanjutnya data ini kan kita masukkan dalam aplikasi penyusun jadwal dengan aplikasi XML Creator for aSc TimeTables.
Kembali ke << Index Tutorial